KM LENGGE WAWO,- Kehawatiran
masyarakt terutama para petani karena terlambatnya hujan di musim tanam tahun
2014-2015 dari biasanya seperti tahun sebelumya, akhirnya hari Sabtu (15/11)
terjawab sudah. Hujan turun disambut ceriah oleh masyarakat kecamatan Wawo.
Ungkapan rasa syukur tak hentinya dari masyarakat kecamatan Wawo, Anwar
(46) misalnya, warga desa Ntori yang berprofesi sebagai petani tegalan ini
mengaku senang karena hujan bisa turun lebih awal. Karena perkiraan sebagian
masyarakat melihat tanggalan bintang bulan dan angin serta tanda lainnya
diperkirakan hujan akan turun awal bulan Desember. “Kami senang dan bersyukur
ini hujan awal dimusim tanam tahun ini, setidaknya ini pertanda baik karena
hujan turun lebih awal dari perkiraan kami berdasarkan tanda alam”, ujar Anwar.
Masyarakat kecamatan Wawo dari dulu selalu melihat tanda bintang maupun
tanda alam lainnya untuk memulai bercocok tanam atau menggarap sawah. Hal ini
sudah berlangsung sejak turun temurun dari nenek moyang mereka. Biasyanya
perhitungan masa memulai musim tanam yang dilakukan sebagian masyarakat
kecamatan Wawo terutama Desa Ntori, Desa Maria, desa Kalate maupun desa lainya
selalu tepat dan jarang meleset.
Afrin warga desa Riamau mengatakan, Memang perkiraan dan perhitungan dengan
alat berteknologi canggih seperti yang mereka baca dan lihat di meida cetak
maupun televisi tetap mereka perhatikan, namun kadang berubah dan meleset. “
Kita di Desa Riamau ini rata-rata petani tegalan ladang, jadi kami hanya
mengandalkan hujan untuk tanaman jagung maupun padi yang kami garap”, ujar
Afrin
M. Saleh Warga Desa Maria Utara mengatakan “kalau dibanding dengan tahun
lalu memang turun hujan pertama dimusim tanam tahun ini mundur kuang lebih 1
bulan. Kalau tahun lalu musim tanam 2013-2014 hujan tujun di akhir bulan
September, sedangkan musim tanam tahun 2014-2015 hujan turun di tengah bulan
November, artinya mundur 1 bulan lebih, tapi saya bersyukur akhirnya huan turun
juga, sehingga kita bisa memulai berladang dan menyiapkan pagar, bibit dan
lainnya”, Ujar Saleh.
Sedangkan sebagian bocah-bocah cilik dikampung Ta’a Desa Maria Utara berhamburan
keluar rumah bercanda ria bersama teman sebayanya berlari kesana kemari ketika
hujan turun, karena kondisi cuaca selama sebulan ini temperaturnya cukup tinggi
sehingga usai hujan reda terasa Wawo kembali dingin seperti biasanya. (Efan)
0 komentar:
Posting Komentar