KM LENGGE,- Penyelenggaraan transmigrasi, merupakan salah
satu solusi untuk menjawab isu-isu kesenjangan antar wilayah, penyebaran dan
pemerataan penduduk, pemerataan peluang usaha dan kesempatan kerja serta
pengembangan potensi lokal.
Sebagai wujud tingginya komitmen pemerintah daerah dalam
pembangunan pengembangan kawasan transmigrasi, Rabu malam (30/3)
Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri menghadiri kegiatan Forum
Komunikasi (FORKASI) Program Pembangunan dan Pengembangan Kawasan
Transmigrasi Wilayah Kalimantan, NTB dan NTT yang berlangsung di
hotel Golden Palace Mataram.
kesempatan tersebut , Bupati didampingi Kepala Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bima Drs. Ishaka dan Kepala Bappeda Kabupaten
Bima Ir. Indra Jaya dan Kabid Ketransmigrasian Suwandi ST, MT.
Wakil Gubernur NTB H. Muhammad Amin dalam sambutannya
saat membuka acara mengeluarkan, "pembangunan transmigrasi merupakan
pemanfaatan bumi dan air untuk kemakmuran. Sebagai pemegang kebijakan, kita
harus mengenali semua potensi yang ada, baik di sektor pertambangan,
perkebunan, pertanian dan sektor lainnya untuk menunjang
transmigrasi.
Wagub menjelaskan, pembangunan transmigrasi pada
intinya adalah pengembangan wilayah dan manusia serta dana untuk melakukan
aktivitas ekonomi yang ditujukan bagi kesejahteraan masyarakat. Sehingga
diharapkan Satuan Pemukiman (SP) transmigrasi akan berkembang sebagai pusat
pertumbuhan ekonomi.
Tentu saja, lanjut
Wagub Muhammad Amin, untuk mewujudkan hal ini perlu sinergi semua SKPD
dan antar elemen serta aktor pembangunan agar tujuan pembangunan transmigrasi
dapat diwujudkan sesuai harapan bersama.
Direktur Jenderal Pengembangan Masyarakat dan Kawasan
Transmigrasi Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi RI Ir. Rosary Tyas Wardani,
MM dalam pemaparan setelah pembukaan Forkasi mengatakan, "berbagai
upaya bagi peningkatan program pengembangan kawasan transmigrasi telah
dilakukan melalui beberapa bentuk penyempurnaan terhadap regulasi dan kebijakan
yang disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan masa kini.
Sebagai salah satu upaya meningkatkan efektivitas program
kata Dirjen, maka diselenggarakan forum komunikasi bidang pengembangan
kawasan transmigrasi yang dimaksudkan sebagai wahana komunikasi, konsultasi dan
koordinasi untuk mencari solusi masalah di daerah transmigrasi .
"Solusi tersebut
merupakan upaya mencari solusi yang melibatkan pemerintah pusat, pemerintah
provinsi dan pemerintah daerah kabupaten / kota".
Melalui forum komunikasi juga lanjut Rosary,
"Pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat bersama-sama menentukan
langkah ke depan guna penyelesaian permasalahan dan peningkatan kinerja dan
transmigrasi, khususnya bidang pengembangan kawasan transmigrasi".
Terangnya.
Bupati Bima usai acara pembukaan menjelaskan,
"forum ini penting untuk menjalin komunikasi yang lebih intensif dan
menyamakan persepsi diantara peserta dalam melaksanakan kebijakan bidang
pengembangan kawasan transmigrasi".
Bupati menambahkan, forum ini merupakan kesempatan yang
sangat baik bagi masing-masing daerah untuk membahas permasalahan pengembangan
kawasan transmigrasi. Apalagi kata Bupati Indah, "di Kabupaten
Bima terdapat Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tambora yang memerlukan dukungan dari
pemerintah pusat dan pemerintah provinsi dalam memfasilitasi keberlanjutan
pembangunan kawasan tersebut melalui alokasi dana".
Menutup penjelasannya, Bupati memaparkan,
"pertemuan ini cukup konstruktif dalam mewujudkan komunikasi yang antara
aparatur pusat, provinsi dan kabupaten/kota dalam melaksanakan kebijakan teknis
sesuai program pengembangan kawasan transmigrasi.
Forum diikuti 195 peserta pusat, Disnakertrans Provinsi,
Kabupaten/kota, Bappeda Provinsi, Kabupaten/kota wilayah Kalimantan, NTB dan
NTT yang mendapat alokasi dana Bidang Pengembangan Kawasan Transmigrasi tahun
anggaran 2016. HP Bima (Efan)
0 komentar:
Posting Komentar