KM LENGGE,-
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) Tingkat kabupaten Bima tahun
2016 merupakan Pemantapan paduserasi antara usulan kecamatan yang tertuang
dalam Rencana Pembangunan tahunan Kecamatan (RPTK) dengan Rencana Kerja (RENJA)
SKPD serta hasil reses DPRD dan aspirasi masyarakat yang disampaikan secara
langsung kepada Bupati atau Wakil Bupati dalam berbagai kunjungan Kerja
ke wilayah kecamatan dan desa”.
Demikian ungkap Buati
Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri yang didampingi Wakil Bupati Drs. Dahlan M
Noer, ketua DPRD Hj. Murni Suciyati dan para Ketua Komisi DPRD Kabupaten
Bima, Unsur FKPD kabid Perencanaan , Fisik dan Prasarana Bappeda Provinsi NTB
Nyoman Yuli Suriani, Sekretaris Daerah Senin (21/3) ketika Membuka
Musrenbang Tingkat kabuaten Bima di GSG Muhammadiyah Kota Bima.
Dalam amanatnya
dihadapan para Kepala SKPD pimpinan Perguruan Tinggi, Partai Politik,
Organisasi Sosial Kemasyarakatan, Organisasi Pemuda, Organisasi Wanita, Tokoh
Agama, Tokoh Masyarakat serta Pers, Bupati mengajak para pemangku
kepentingan dan peserta Musrenbang untuk bersama-sama mewujudkan secara
bertahap pembangunan di Kabupaten Bima.
“Melalui momen
Musrenbang, semua stakeholder diharapkan sedini mungkin dapat memperhatikan
secara seksama perencanaan pembangunan. Mudah-mudahan dalam mengawali masa
pemerintahan ini, Kita dapat mengupayakan pemerataan pembangunan agar tidak
hanya di Pulau Lombok, tetapi secara bertahap merata di wilayah NTB termasuk
Kabupaten Bima.
Musrenbang ini,
merupakan kelanjutan dari Musrenbang desa dan kecamatan yang telah selesai
dilaksanakan sejak bulan Januari sampai dengan bulan Februari lalu.
Perencanaan di tingkat kabupaten adalah “Pemantapan paduserasi antara usulan
kecamatan yang tertuang dalam RPKT dengan RENJA SKPD serta hasil reses DPRD dan
aspirasi masyarakat yang disampaikan secara langsung kepada Bupati atau Wakil
Bupati dalam berbagai kunjungan kerja kami sebagai Pimpinan Daerah” yang
drafnya telah di awali pada forum SKPD yang berlangsung tanggal 15 sampai
dengan 16 Maret lalu.
Di hadapan
pada, Bupati Indah mengemukakan, “Tahun 2017 mendatang merupakan tahun
kedua implementasi dari visi dan misi kabupaten bima yang RAMAH. Namun
demikian, beberapa tantangan yang dihadapi di Kabupaten Bima antara masih
tingginya angka kemiskinan yang berkisar 15,13 persen, penurunan angka
pengangguran, masih rendahnya Indeks Pembangunan Manusia dan masih
tingginya gangguan Kamtibmas dan Konflik.
Tantangan lainnya
yang harus dihadapi kata Bupati adalah “masih rendahnya kapasitas
fiskal Kabupaten Bima yang 94,93 persen APBD adalah transfer dari
Pemerintah Pusat. Hal ini menyebabkan alokasi APBD untuk belanja
aparatur rata-rata 60 persen lebih besar dari belanja publik. Menurunnya
kualitas lingkungan hidup yang berdampak pada menurunnya kualitas sumber daya
air dan daerah rawan bencana, masih banyaknya jumlah rumah tidak layak huni
yang perlu mendapat penanganan serta masih adanya desa rawan pangan”. Kata
Bupati.
Pada aspek
birokrasi, perlu dilakukan reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan
publik, serta percepatan pemindahan ibukota kabupaten ke wilayah Kecamatan Woha
namun terkendala oleh keterbatasan dana, baik untuk pembebasan lahan
maupun pembangunan infrastruktur”. Kata Bupati Indah.
Kepala Bappeda
Provinsi NTB yang diwakili Kabid Perencanaan Fisik dan Prasarana
Nyoman Yuli Suriani dalam sambutannya memaparkan, Rancangan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi NTB pada tahun 2017 mendatang adalah
percepatan pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas lingkungan untuk
mengurangi kemiskinan.
Menurutnya, pada
tahun 2017, Provinsi Nusa Tenggara Barat memasuki RPJMD tahap III
(2014-2018) dari 5 tahap Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJP) NTB yang direncanakan selama 2005 -2025 mendatang.
“RPJMD tersebut
menegaskan memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan
pada peningkatan produksi dan daya saing perekonomian, peningkatan
kemampuan petani dan kelembagaan. Di samping itu tujuan lainnya dalam RPJMD itu
adalah menjamin ketersediaan pangan, distribusi dan diversifikasi pangan serta
dukungan IPTEK yang mendorong terwujudnya efisiensi dan efektivitas dalam
proses produksi”. Urai Nyoman.
Kepala Bappeda
Kabupaten Bima , Ir. Indrajaya dalam laporannya mengatakan, Forum ini
diikuti 296 peserta dan tujukan untuk menyesuaikan pendanaan dan
program kegiatan prioritas erdasarkan Pagu indikatif masing masing SKPD untuk
dijabarkan dalam rencana kegiatan pemerintah daerah (RKPD) tahun 2017
mendatang “. Kata Indra. (Efan)
0 komentar:
Posting Komentar