KM. LENGGE WAWO,- Sebanyak 20 mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima, yang mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) di Madrasah Tsanawiyah Negeri (M.Ts.N) Wawo, Senin (11/11), ditarik kembali ke kampus mereka oleh dosen pembina, Ramli, S.Pd. Mahasiswa PPL dilepas sejak 10 September dan melaksanakan tugas mengajar selama dua bulan.
Kepala MTsN Wawo, Ismail, S.Ag, mengatakan, selama melaksanakan tugas PPL mahasiswa cukup membantu guru untuk melaksanakan proses belajar mengajar (KBM) sesuai jadwal tetap KBM telah ditetapkan, sehingga program KBM tetap berlangsung sebagaimana biasa. Karena program itu tidak membuat jadwal lain selain melaksanakan kurikulum yang diajarkan di madrasah setempat. Hanya saja, mereka mengajarkan empat mata pelajaran, yakni matematika, IPA terpadu, IPS terpadu, dan BK.
“Selama mengajar siswa mampu beradaptasi dengan siswa, meski tetap dipantau oleh guru yang bersangkutan,” ujarnya di madrasah setempat, Senin.
Bukan hanya itu, kata dia, mahasiswa mendapatkan pembelajaran bahwa menjadi calon guru itu tidaklah mudah, tetapi harus memersiapkan diri baik mental maupun fisik yang prima agar ilmu yang ditransferkan mudah diterima oleh siswa. Karena itu, mahasiswa PPL juga mengadakan persiapan dengan membuat perangkat pembelajaran dan lainnya.
“Kita berharap jalinan kerjasama yang baik STKIP Bima dengan jajaran pendidikan di Wawo tetap terjalin dengan baik,” katanya.
Ketua PPL mahasiswa STKIP Bima, Ibrahim, mengaku, menjadi calon guru tidaklah semudah yang dibayangkan, tetapi perlu menyiapkan mental dan fisik yang prima untuk menghadapi siswa yang memiliki karakter yang berbeda-beda. Maka dari itu mahasiswa harus menyiapkan perangkat pembelajaran, seperti RPP dan silabus untuk bahan pelaporan serta panduan mengajar.
“Kita mulai merasakan suka dukanya menjadi seorang guru. Karena itu kami bersyukur mendapatkan kesempatan untuk memraktikan mengajar di madrasah ini, meski baru sebagai PPL,” katanya.
Untuk kegiatan ekstra kurikuler, katanya, mahasiswa dan siswa mengadakan jelajah gunung (haking) dan mengadakan permisahan di kolam renang Pesanggrahan Oi Wobo Desa Maria Kecamatan Wawo. Tentu saja, katanya, banyak tingkah laku mahasiswa yang kurang berkenan perlu dimaafkan. Sesungguhnya kehadiran mahasiswa PPL semata-mata untuk mencoba memraktikan ilmu yang diperoleh selama ini. (AJI)
0 komentar:
Posting Komentar