KM. LENGGE WAWO,- Proses perbaikan (Rehabilitasi) sebanyak dua local ruang belajar siswa, di SDN Tarlawi Kecamatan Wawo yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2013 senilai, Rp. 102 juta, saat ini volume pekerjaanya sudah mencapai 80 persen.
Kepala SDN Tarlawi, Abdul Karim, S.Pd. M.Pd, kepada kami, Sabtu kemarin (7/12) mengatakan, pekerjaan rehabilitasi dua ruang kelas di sekolah yang dipimpinnya saat ini hampir rampung, karena kemajuan fisiknya sudah mencapai 80 persen.
Kepala SDN Tarlawi, Abdul Karim, S.Pd. M.Pd, kepada kami, Sabtu kemarin (7/12) mengatakan, pekerjaan rehabilitasi dua ruang kelas di sekolah yang dipimpinnya saat ini hampir rampung, karena kemajuan fisiknya sudah mencapai 80 persen.
Menurutnya, dari hasil pekerjaan yang dilakukan oleh pihaknya bersama para dewan guru dan seluruh jajaran lainnya di SDN Tarlawi sejak 23 Oktober lalu. Pihaknya mengaku telah melakukan sejumlah perubahan pada dua ruangan belajar siswa yang rehab tersebut, antara lain, mengganti bagian atap dari genteng menjadi seng (Multiruf), kayu kap, plavon, keramik, kosen jendela dan daun pintu, termasuk melakukan tambal sulam pada tembok-tembok yang tampak sudah retak. Artinya, semua bagian pada dua ruang kelas ini sudah diganti dengan yang baru, tinggal pemasangan bingkai jendela, pintu dan pengecetan saja yang belum dituntaskankan hingga saat ini. Namun dalam beberapa hari kedepan, pihaknya berjanji akan merampungkan semua pembangunan yang masih tersisa tersebut, dengan tetap mengutamakan mutu dan kualitas pekerjaan. Karena perbaikan dan pembangunan sekolah sangatlah penting untuk para siswa dan masyarakat umum lainnya, terutama bagi para generasi harapan bangsa kedepan. “Sebelum direhab, kedua ruangan ini sebanarnya tidak layak lagi dipergunakan untuk proses KBM siswa, karena kondisinya sudah rusak parah, bahkan nyaris roboh,” ujarnya.
Diakuinya, proses pekerjaan proyek DAK di SDN Tarlawi berjalan dengan baik dan lancar, hanya saja kendala belum tuntasnya pekerjaan rehab dua ruang kelas tersebut hingga saat ini, lebih disebabkan lambannya pencairan anggaran untuk tahap kedua beberapa waktu yang lalu. Akibat lambannya pencairan dana tersebut, pihaknya mengaku terpaksa menggunakan uang pribadi bahkan dibantu secara swadaya oleh para dewan guru dan pegawai lainnya. Hal ini semata-mata demi suksesnya pembangunan yang dilaksanakan di SDN Tarlawi Kecamatan Wawo.
Selain itu lanjut Karim, untuk kedepan, paling tidak dalam tahun anggaran 2014 mendatang, pihaknya sangat mengharapkan lagi bantuan dari pihak pemerintah Kabupaten Bima, agar bisa memberikan suntikan dana untuk merehab sebanyak tiga local ruangan belajar, karena kondisi fisiknya saat ini sudah tidak layak dipergunakan untuk proses KBM siswa. Selain bangunan model lama, ketiga ruangan tersebut sejak beberapa tahun yang lalu hinggga kini sama sekali belum dilakukan pemasangan keramik. “Disamping itu, kami juga meminta kepada pihak pemerintah daerah, terutama Dinas Dikpora Kabupaten Bima, agar bisa memberikan bantuan dana untuk pemagaran keliling, karena sampai saat ini gedung SDN Tarlawi masih menggunakan pagar yang yang terbuat dari anyaman bambu,” tandas Kasek asal Desa Kombo tersebut. (AHYAR)
0 komentar:
Posting Komentar