KM LENGGE WAWO,- Setiap pagi kerumunan orang di gang samping
Mesjid Raya Desa Kombo mengusik saya untuk mencoba mendekati ingin mengetahui
ada apa gerangan. Terlihat puluhan ibu-ibu, para gadis sibuk memilih dan
bertransaksi. Saya coba mendekati karena rasa penasaran, eh….ternyata lagi
ibu-ibu ini lagi bertransaksi sayur, ikan, tomat, cabe dan lain-lain kebutuhan
rumah tangga untuk di dapur.
Ibu-ibu yang berjualan dengan bakul duduk berlesehan terlihat sibuk
melayani para pembeli, begitu juga para ibu-ibu pembeli juga terlihat sibuk
memilih barang-barang sembako yang dijajakan.
Beberap pembeli sempat saya tanyakan tentang kegiatan warga ini.
Ternyata di gang samping mesjid kegiatan jual-beli seperti ini sudah
berlangsung hampir 4 tahun, warga sudah terbiasa dengan kegiatan yang
berlansung pagi hari dari pukul 07 pagi hingga jam 09 pagi sampai dagangan para
bakulan ini terjual habis, karena hanya kebutuhan pokok untuk makan pagi hingga
malam saja, sedangka kebutuhan esok tetap berlansung seperti ini juga.
Penjual Warga Desa Kombo, Marsia (40) sempat diwawancarai KMLW tanyakan
tentang kegiatan ini, masyarakat sekitar mengenal hal ini dengan nama pasar
gang, yang merupakan pasar dadakan atau lesehan seperti yang ada di
tempat-tempat lain. Menurut Marsia, jual beli disini terpaksa dilakukan karena
tidak ada tempat untuk berjualan, tidak ada pasar desa. “ Kami ingin sekali
mempunyai pasar desa untuk tempat beraktifitas jual dan beli, sehingga tidak
berjualan di gang-gang umum seperti ini”, ujar marsiah
Hal senada juga diungkapkan oleh Rohana (40), saat saya tanyakan
tentang pasar gang ini, rohana mengaku sudah lama berkeingin untuk punya tempat
jual-beli seperti desa yang berada di Ibu Kota Kecamatan”Kami ingi punya pasar
desa, jual beli hanya di gagng ini sudah berlangsung 5 tahun, sehingga kalau
ada warga yang rumahnya dekat dengan gagng temapty pasar dadakan tersebut,
terpaksa mereka berjalan lewati gang lain”, ujar ungkap rohana.
Kami ingin seperti desa-desa yang lain, punya pasar desa ataupun
fasilitas untuk jual-beli di tempat yang tetap, sehingga nanti ketika punya
pasar desa kami bisa buka usaha jualan isi kebun kami, seperti pisang, cabe,
ketela pohon. Ini adalah suara hati kami kata Muhdar. “Kami berharap pemerintah
memperhatikan kami karena untuk menunjang perekonomian masyarakt di Desa, kami
butuh pasar desa”,ujar Muhdar yang merupakan salasatu tokoh pemuda di Desa
Kombo.
Kepala Desa Kombo, Bunyamin, S. Pd ditemuai di kantor Desa Kombo,
mengakui memang kegiatan jual beli masyarakat ini sudah berlansung lama,
Pemerintah Desa sudah membicarakan ini dengan masyarakat saat Musrenbag Desa,
Cuma yang menjadi masalah dan kendala
kami selama ini adalah temapt untuk lokasi Pasar Desa ini.“ Kami belum
menemukan lokasi yang tepat untuk Pasar Desa Kombo selam ini, karena lokasi
Pasar Desa harus berada di loaksi nyang strategis misalnya tidak jauh dari
jalan raya”. Ujar kades muda ini.
Karena kebutuhan mendesak untuk masyarakat, beberap bulan yang lalu
kami sudah menentukan lokasinya untuk pasar desa”Sekarang ini dukungan dana
dari pemerintah sangat kami harapkan untuk pembangunan pasar desa demi
kepentingan masyarakat kecil untuk menunjang perekonomian desa’, kata Bunyamin.
(EFAN)
0 komentar:
Posting Komentar