KM LENGGE WAWO,-
Warga Kecamatan Wawo menyoroti dan memprotes Rehabilitasi bangunan
penginapan Pesanggrahan Oi Wobo di Desa Maria Kecamatan Wawo. Pasalnya
pengerjaan rehab salahsatu bangunan untuk penginapan itu dinilai
asal-asalan, hal tersebut terlihat dari penggunaan kayu kap, usuk, dan
reng yang sebagian besar menggunakan kayu berkualitas rendah, seperti
kayu kapuk.
Pasanggrahan Wawo ini dua tahun yang
lalu bangunannya sudah pernah dikerjakan dan direhab namun tidak bisa
ditempati karena kualitas bangunannya rapuh, pengerjaannya hanya
dilakukan dengan tambal sulam beberapa kayu, maupun temboknya. Namun
disayangkan pengerjaan tahun ini sepertinya terulang kembali seperti
rehab sebelumya.
Beberapa masyarakat mengeluhkan hal ini,
Salahsatu tokoh pemuda Desa Maria, Ahmad Yani, S.Sos mengatakan, Hal
seperti ini tidak bisa dibiarkan saja, karena disamping merugikan kita
sebagai masyarakat Wawo juga merugikan seluruh masyarakat Bima, karena
Pasanggrahan ini merupakan obyek Wisata Kabupaten Bima yang selalu
dikunjungi oleh masyarakat setiap hari sebagai tempat rekreasi. "Sebagai
generasi muda kita harus selalu mengawasi setiap pembanguna yang ada
disekitar kita, karena kita pemudalah yang menjadi pendamping pemerintah
maupun masyarakat yang mengontrol setiap kegiatan yang ada disekitar
kita, maka mari kita sam-sama untuk menegur pelaksana proyek ini" ujar
pria yang biasa disapa bang Yans ini.
Hal yang sama pula
diungkapkan oleh Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)
Maria, Drs Lutfi, pengerjaan rehab penginapan itu hanya menghabiskan
uang negara saja. Kualitas kayu yang digunakan tidak layak dan kayu
seperti itu di Wawo tidak dipakai bahkan tidak lirik masyarakat Wawo
untuk pengerjaan bangunan atau untuk kebutuhan pengecoran saja karena
cepat keropos.
Sifat dak karakter pelaksana proyek seperti
itu, katanya, akan merugikan daerah dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Bima seharusnya menghentikan pola pelaksanaan pembangunan seperti itu.
"Seharusnya pemerintah segera menghentikan pelaksana proyek seperti ini
dan mengganti dengan pelaksana yang lebih baik dalam pengerjaanya", kata
lutfi.
Dikonfirmasi masalah ini Pengawas proyek, Yudi,
mengaku, sudah menegur pelaksana proyek agar mengganti kayu berkualitas
rendah dengan yang lebih baik. Yudi mengaku bahwa pelaksana proyek
mengganti jenis kayu pada saat diluar pengawasan dia. "Para pekerja
pelaksanaan proyek mengganti kayu-kayu ini pada malam hari diluar
kontrol kita"ujar Yudhi.
Pengerjaan rehab bangunan ini masih
lama, jadi kedepan ini saya akan meminta kepada pelaksana proyek untuk
memperhatikan kualitas kerja dan mengganti bahan-bahan yang terlanjur
digunakan seperti janis kayu lapuk itu dengan kayu kasambo, kualitas
tembok, maupun lantainya diperbaiki semua. “Kami merasa bersyukur atas
perhatian masyarakat memberikan masukan dan memprotes rehab bangunan
ini, kami tetap berharap masrakata tetap mengontrol dan mengawasi
bersama pengerjaan proyek ini sampai tuntas,” kata Yudi saat ditemuai di
Pesanggrahan Wawo. (Efan)
Biar KTTM yg tanganin rehapnya... Bederdayakan SDM lokal yg berjuang memajukan potensi lokal.
BalasHapusSangat disayangkan..
BalasHapus