KM LENGGEWAWO,- Meski intensitas atau curah hujan,
khususnya diseluruh wilayah Kecamatan Wawo pada musim tanam tahun 2013-2014
sangat minim. Namun hasil pertanian seperti padi dan jagung yang diperoleh
masyarakat setempat, terutama para petani sangatlah menjajikan bahkan mengalami
peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Holtikultura Kecamatan Wawo, Ir. Purnama HMA, mengatakan hasil produksi lahan pertanian milik masyarakat diseluruh wilayah
Kecamatan Wawo, seperti pada areal sawah dan tegalan tahun ini mengalami
peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, bahkan hasilnya cukup berlimpah dan
luar biasa.
Buktinya, pasca berakhir musim panen beberapa hari yang lalu, hasil
produksi khususnya padi sawah diseluruh arel sawah milik masyarakat Wawo,
mencapai 58 Kwintal (5,8) Ton per hektar, sedangkan padi di lahan tegalan
mencapai 45 Kwintal (4,5) Ton per hektar. Sementara hasil produksi dari tanaman
jagung mencapai 70 Kwintal (7,0) Ton per hektarnya. “Luas lahan sawah khusus untuk tanaman padi
milik masyarakat Wawo ini mencapai 1829 hektar, sementara luas lahan tegalan
untuk tanam padi yang digabung dengan jagung mencapai 2171 hektar,” ujarnya.
Diakuinya, meningkatnya hasil produksi pertanian diwilayah Kecamatan
Wawo tersebut, tidak terlepas dari dukungan program yang diberikan oleh
pemerintah pusat dan daerah Kabupaten Bima selama ini, terutama bantuan untuk
produksi para petani, seperti program pemberian obat-obatan, pupuk Urea, MPK
dan lainnya, termasuk sarana produksi lainnya seperti obat pemberantasan hama.
“Dari berbagai program bantuan yang diberikan oleh pemerintah ini, hasil
produksi padi dan jagung diwilayah Kecamatan Wawo mengalami peningkatan bahkan
sangat luar biasa,” cetusnya.
Disinggung soal munculnya gagal panen yang dialami oleh sebagian petani
Wawo pada musim tanam 2013-2014 ini,
Purnama mengakui musibah tersebut. Namun jumlahnya tidak terlalu banyak
hanya pada areal 90 hektar saja yang mengalami gagal panen, itupun disebabkan
oleh minimnya curah hujan pada saat tanaman padi milik warga tengah memasuki
masa primordial (Berbiji). Akibat kondisi tersebut, sebagian kecil masyarakat
mengalami gagal panen. “Meski separuhnya gagal panen, tapi sebagian besar
masyarakat Wawo tetap bersyukur, karena hasil pertanian mereka mengalami
peningkatan pada musim tanam tahun 2013-2014 ini,” tandas Purnama. (YAR)
0 komentar:
Posting Komentar