KM LENGGE WAWO,- Tanpa di sadari kita telah di penghujung tahun 1435
Hiriyah dan memasuki awal tahun baru 1436 Hijriyah, pada tanggal 25 Oktober
2014 yang lalu. Telah banyak kisah yang kita ukir bersama berjalannya waktu.
Segalanya ditahun kemarin telah usai kita tutup dan membuka lembaran baru.
Waktu tidak akan bisa kembali, waktu tidak akan bisa diputar kembali, kita
tatap kedepan kita susun rencana kedepan. Waktu yang telah berlalu hanya sebuah
pelajaran bagi kita agar bisa menjadi guru menghadapi tantangan didepan mata
kita.
Saat ini kita telah berada di bulan muharam 1436
Hijriyah. Bulan Muharam adalah
bulan pertama dalam penanggalan Hijriyah.
Muharram berasal dari kata yang artinya 'diharamkan' atau 'dipantang', yaitu
dilarang melakukan peperangan atau pertumpahan darah. Tanggal 1 Muharram
adalah hari Tahun Baru dalam agama Islam
telah kita lewati. Menurut sejarah yang pernah saya baca dari berbagai sumber
banyak peristiwa di bulan Muharam dalam perkembangan dan peradaban sejarah
Islam.
Namun bagi saya pribadi banyak catatan yang saya lihat
yang berhubungan dengan tahun baru Hijriyah bagi generasi muda sekarang. Entah
lupa atau tidak tahu banyak umat muslim terutama generasi muda sebagai penerus
bangsa, negara dan agama yang lupa dengan tahun baru Islam ini. Kontras dengan
ketika awal tahun baru Masehi, Berbagai perayaan dan ucapan yang dilontarkan
oleh remaja maupun anak muda untuk merayakan tahun Masehi. Menjadi pertanyaan
saya kenapa tahun baru umat Islam tidak pernah dirayakan...?
Memang tak ada perintah khusus untuk memperingati tahun
baru. Entah itu tahun baru Hijriyah atau tahun baru apa pun. Sebaliknya, tak
ada larangan khusus untuk memperingatinya. Sesuatu menjadi terlarang manakala
ia digunakan sebagai ekspresi berlebih, menjadi ajang maksiat dan kemungkaran
dengan mengumbar hawa nafsu. Dan, faktanya, suka atau tidak suka, sebagian umat
Islam memperingatinya dengan berbagai bentuk. Bahkan, Tahun Baru Hijrah
kemeriahannya tak seperti Tahun Baru Masehi.
Maka, tak ada salahnya jika kita memaknai pergantian tahun dengan refleksi, muhasabah, mengukuhkan niat dan merancang hari esok. Ambil hikmahnya, ambil indahnya! Agaknya, filosofi pergantian tahun dalam Islam, dengan memilih “Hari Pertama” sebagai awal tahun dalam kalender Islam dengan mengangkat peristiwa “Hijrah” Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah bisa digunakan untuk memberi makna pada arah perubahan ke arah yang lebih baik.
Secara tegas dan jelas Alquran menyatakan kehadiran Islam
yang dibawa Rasulullah Muhammad itu merupakan misi kerahmatan bagi semesta.
Islam dalam arti generiknya sesungguhnya mencakup semua agama yang dibawa
seluruh rasul Allah sejak Nabi Adam dan setelahnya. Jadi, pada dasarnya semua
agama yang berasal dari Allah itu adalah sama dan identik pesannya, sebagai
wujud kasih-Nya untuk membimbing manusia ke jalan yang benar, baik, dan
membahagiakan.
Jika kita kaitkan makna hijrah dengan konteks kekinian khususnya Indonesia, apa yang dilakukan Rasul yakni hijrah dari Makkah ke Madinah mungkin tidak bisa kita lakukan, tetapi jelas hijrah mengandung hikmah yang luar biasa. Beberapa Ulama menjelaskan bahwa makna hijrah adalah meninggalkan Negeri (keadaan) syirik menuju negeri Tauhid, meninggalkan keadaan bid’ah menuju keadaan Sunnah, serta hijrah (meninggalkan) keadaan yang penuh maksiat menuju kekeadaan yang sedikit maksiat. Firman Allah SWT: Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang Luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), Maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nisa: 100).
Oleh karena itu sebaiknya tahun baru Islam tahun ini
yakni tahun baru Hijriyah 1436 H kembali dapat menjadi momentum bagi
seluruh kaum muslim dari berbagai lapisan masyarakat baik, remaja, anak muda,
kaum tua, untuk menjadikan tahun hijriah sebagai tahun untuk berusaha
berpindah menuju ke kehidupan yang baik, dari kehidupan jahiliyah menuju kepada
kehidupan Islam. Mari gunakan pergantian tahun ini untuk berintrospeksi,
bersyukur dan berdoa. Semoga Allah selalu memberi jalan keselamatan kepada
kita. Semoga Allah selalu memberi kekuatan untuk selalu mengukuhkan sikap
istiqamah dalam diri kita. Mari berhijrah ke tahun yang lebih baik! (Efan)
Nice post..
BalasHapus