KM LENGGE,- Setelah menggelar kegiatan sosial di
beberapa kecamatan hinggga pelosok desa, Pramuka Cabang Bima kembali menggelar
kegiatan sosial berupa gerakan satu galon untuk 100 dahaga, yaitu kegiatan
membagikan air kemasan kepada masyarakat desa Pesa Kecamatan Wawo.
Kecamatan Wawo sebenarnya merupakan kecamatan
yang kaya akan air, namun informasi yang didapatkan dari masyarakat tentang
kekurangan air bersih seperti yang terjadi di desa pesa menggugah hati Krarcab
Pranuka Kabupaten Bima untuk ikut peduli membantu meringankan beban mayarakat
di Desa Pesa kecamatan Wawo.
Koordinator kegiatan Arif Rahman, yang merupakan salahsatu
pembina pramuka Kwarcab Bima menjelaskan, bahwa, informasi kekurangan air
bersih di desa Pesa kecamatan Wawo berkat laporan salahsatu pembina Pramuka
kecamatan Wawo, sehingga kegiatan dengan
program Gerakan 1 Galon untuk 100 Dahaga
terselenggara.
"Saya gak habis pikir, ketika para pembina pramuka di Kecamatan Wawo saat perkemahan di Lambu bercerita kalau di Desa Pesa masyarakat mengalami kesulitan air minum," cerita salah seorang pembina.
"Tentu, cerita ini menjadi tanda tanya besar, Apalagi, Kecamatan Wawo merupakan salah satu Kecamatan penyanggah Air," ungkap Arief keheranan. Untuk memastikan, akhirnya saya sendiri menginap disalah satu rumah pembina di Desa Pesa untuk melihat secara langsung aktifitas masyarakat menunggu jatah air. Dan, ternyata kondisinya sangat memprihatinkan.
"Lha, masyarakat merelakan waktu istrahat malah hanya untuk menunggu air bersih. Parahnya, dari jam 22.00 wita hingga pukul 01.00 dini hari itupun jumlah air baru beberapa ember ukuran 1 galon air. Bahkan, waktunya bisa lebih panjang," kata Arief Rachman yang juga merupakan koordinator Gerakan 1 Galon untuk 100 Dahaga.
Kondisi ini memantik kepedulian sosial sejumlah
elemen, termasuk Komunitas Pramuka Peduli Bima. Kelompok nonformal pendidikan
kepanduan itu, menyalurkan air bersih bagi warga Pesa, Kecamatan Wawo,
Kabupaten Bima, salah satu wilayah Kabupaten Bima yang terkena dampak krisis
air bersih, Sabtu 17 Oktober 2015. “Air bersih yang kita bagi berupa air
mineral dalam kemasan,” kata Arief
Sebelumnya, Komunitas Pramuka Peduli Bima melalui program ‘gerakan satu galon untuk 100 dahaga’ menyalurkan air bersih bagi warga Desa Muku Kecamatan Bolo dan Doridungga, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima yang juga mengalami krisis air bersih.
Sebelumnya, Komunitas Pramuka Peduli Bima melalui program ‘gerakan satu galon untuk 100 dahaga’ menyalurkan air bersih bagi warga Desa Muku Kecamatan Bolo dan Doridungga, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima yang juga mengalami krisis air bersih.
Arief juga menjelaskan, air mineral dalam kemasan tersebut dibagikan kepada warga miskin di Desa Pesa sebanyak 255 kepala keluarga (KK). “Di Pesa ini merupakan kegiatan ketiga setelah di Desa Doridungga” ujarnya.
Kondisi ini, memprihatinkan. Belum lagi pemandangan yang menyedihkan seringkali terlihat ketika warga membawa jirigen untuk mengangkut air dari desa tetangga. Ironisnya, di bak penampungan air bantuan BPBD bukan air bersih isisnya, tetapi tumpukan sampah.
Pemerintah menurut Arif, kurang menyuplai air sehingga air bersih menjadi barang mahal di desa setempat. “Kami memilih membagi air mineral kemasan untuk mengantisipasi dehidrasi warga. Apalagi cuaca sangat panas, sehingga rentan tubuh kekurangan air,” terangnya.
Kepala Desa Pesa, Burhan mengapresiasi
gerakan sosial tersebut. Apalagi warganya benar-benar sangat membutuhkan air
bersih. Untuk kebutuhan sehari-hari, warga Pesa harus menunggu hingga
larut malam untuk menunggu air.
Sebenarnya, kata dia, sudah banyak program yang turun untuk air bersih, Hanya saja hasilnya tidak maksimal, terutama untuk distribusi air bersih melalui saluran pipa ke Desa Pesa. “Tapi warga kami selalu sabar meski tetap kesulitan air,” ungkap Burhan.
Diharapkannya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima dapat membantu menyalurkan air bersih menggunakan mobil tangki. Agar warga tidak perlu jauh untuk mengambil air bersih dengan mengisi bak-bak penampungan air. “Air menjadi barang mahal, bahkan warga mengeluarkan biaya lebih banyak untuk mendapatkan air,” kata Burhan. “Kondisi kesulitan air bersih ini sudah sejak Mei lalu," Kata Burhan.
Pembagian air mineral kemasan di salah satu
rumah Pembina Pramuka itu disambut sukacita warga setempat dibantu para
pembina pramuka di Kecamatan Wawo. Mereka datang berbondong-bondang
setelah mendengar pengumuman yang disampaikan Kepala Desa, Burhan melalui
pengeras suara. Masing-masing KK mendapatkan satu dus air mineral dalam
kemasan. (Efan)
0 komentar:
Posting Komentar