KM
LENGGE,- Sebagian besar atap ruangan
perpustakaan yang pergunaan untuk proses belajar mengajar pada
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Inpres Lesu
Kecamatan Wawo rubuh. Untuk saja ambruknya salah satu ruang kelas terjadi
sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.
Kepala
SDN Inpres Lesu, H. Burhanudin, S. Pd., M. Pd saat diwawancara mengatakan
bahwa, kejadian ambruknya atap ruangan salahsatu ruangan kelas yang semula
merupakan ruang perpustakaan akibat kontruksi bangunan yang mulai lapuk dan
jeleknya kualitas kayu kap yang dugunakan.
“Karena
ruangan KBM maka kami menggunakan ruang perpustakaan sebagai ruanag kelas untuk
proses belajar mengajar siswa,”ujar Burhanuddin.
“Untung ambruknya atap ruangan terjadi sekitar pukul 06.45 Witta
sebelum proses belajar mengajar dimulai, masayarakat sekitar kaget mendengar
suara ambruknya atap tersebut, sehingga sempat berlari keluar dari rumah
melihat apa yang terjadi,”Kata
Kondisi SDN Inpres Lesu Desa Raba, Kecamatan Wawo
memprihatinkan. Semua tembok ruang kelas terlihat retak dan kap jendela yang
rusak. Atap sebagian ruangan juga banyak yang bocor.
SDN
Inpres Lesu memiliki 3 gedung utama, 1 gedung dengan 1 ruanganan untuk kelas VI
namun karena kekurangan ruangan maka ruangan ini disekat untuk dijadikan 2
kelas yaitu kelas V. Gedung Perpustakaan
juga digunakan untuk KBM menjadi 1 ruangan kelas. Sedangkan gedung kantor satu
dengan 2 ruangan kelas.
“Sekolah
kami memiliki 42 siswa aktif namun ruanagan KBM yang tersedia Cuma 4 ruangan
kelas, 2 ruanagan kelas lainnya hanya memanfaatkan ruangan gedung yang lain,”
ujar H. Burhan.
Dari empat ruang kelas, dua diantaranya dibuatkan sekat.
Sehingga bisa digunakan oleh siswa dua kelas. Tujuannya untuk mencukupi ruang
belajar dari kelas satu hingga kelas enam.
Kondisi sekolah yang temboknya retak, kap platfon, pintu dan
jendela yang mulai lapuk dan atap yang mulai bocor berpengaruh terhadap kegiatan belajar
mengajar. Guru – guru merasa tidak nyaman ketika mengajar. Kondisi ini
diperparah dengan letak sekolah yang miring dan berada di bukit dari jalan
raya, pergerasan tanah dikhawatirkan terjadi longsor.
Kepala Sekolah H Burhanuddin berharap pemerintah daerah segera
membantu untuk memperbaiki sekolah. Jika lokasi sekolah itu harus dipindah,
Burhanuddin dan guru lainnya mengaku tidak keberatan. (Efan)
0 komentar:
Posting Komentar