KM LENGGE,- Kearifan lokal di Kecamatan Wawo harus di utamakan oleh masyarakat setempat, hal tersebut untuk menjaga wilayah ini tetap terjaga jati dirinya. hal inilah yang menjadi semangat masyarakat Wawo untuk tetap melestarikan acara adat dan budayanya.
Salah satu dari berbagai macam acara adat yang sekaligus acara ucapan syukur kepada Allah SWT yang masih dilakukan oleh oleh masyarakat Wawo khususnya di desa Maria adalah acara "kango kadodo".
Kango kadodo merupakan bagian dari ritual petani yang dilakukan saat pascapanen. acara ini dilakukan untuk ucapan rasa syukur kepada Allah SWT atas anugerah panen yang baik dan melimpah. Sebelum kegiatan kango kadodo di adakan biasanya akan diadakan rembuk keluarga terlebih dahulu, biasanya satu keluarga akan mengadakan satu acara, kemungkinan besar untuk meringankan kebutuhan kebutuhan yang timbul saat acara dilakukan dan yang lebih penting adalah nilai silaturahimnya,karna memang esensi dari acara ini adalah berkumpul dan bersilaturrahim.
Menurut pak Arsyad(70), yang biasanya di sapa ama Sao,salah satu pembuat kadodo yang biasanya dipanggil ketika acara, untuk membuat kadodo biasanya membutuhkan 12-13 tepung beras ketan, gula merah, kelapa dan bahan bahan lainnya. Pengadukannyapun membutuhkan tenaga dan waktu extra.
"untungnya, ketika kango kadodo dilakukan, yang membantu mengaduk adalah para pemuda pemuda desa, yang kuat mengaduk lama dia dianggap kuat, semacam unjuk kekuatan", jelas pak arsyad. Hal inilah daya tarik tersendiri kango kadodo di desa Maria, setelah kadodo matang, kadodopun dibagikan ke tetangga tetangga sekitar, semacam sedekah bumi,agar panen berikutnya melimpah ruah. (galank)
Salah satu dari berbagai macam acara adat yang sekaligus acara ucapan syukur kepada Allah SWT yang masih dilakukan oleh oleh masyarakat Wawo khususnya di desa Maria adalah acara "kango kadodo".
Kango kadodo merupakan bagian dari ritual petani yang dilakukan saat pascapanen. acara ini dilakukan untuk ucapan rasa syukur kepada Allah SWT atas anugerah panen yang baik dan melimpah. Sebelum kegiatan kango kadodo di adakan biasanya akan diadakan rembuk keluarga terlebih dahulu, biasanya satu keluarga akan mengadakan satu acara, kemungkinan besar untuk meringankan kebutuhan kebutuhan yang timbul saat acara dilakukan dan yang lebih penting adalah nilai silaturahimnya,karna memang esensi dari acara ini adalah berkumpul dan bersilaturrahim.
Menurut pak Arsyad(70), yang biasanya di sapa ama Sao,salah satu pembuat kadodo yang biasanya dipanggil ketika acara, untuk membuat kadodo biasanya membutuhkan 12-13 tepung beras ketan, gula merah, kelapa dan bahan bahan lainnya. Pengadukannyapun membutuhkan tenaga dan waktu extra.
"untungnya, ketika kango kadodo dilakukan, yang membantu mengaduk adalah para pemuda pemuda desa, yang kuat mengaduk lama dia dianggap kuat, semacam unjuk kekuatan", jelas pak arsyad. Hal inilah daya tarik tersendiri kango kadodo di desa Maria, setelah kadodo matang, kadodopun dibagikan ke tetangga tetangga sekitar, semacam sedekah bumi,agar panen berikutnya melimpah ruah. (galank)
0 komentar:
Posting Komentar