KM LENGGE WAWO,- Sujumlah
petani yang berada di desa Raba dan Kombo berharap kepada pemerintah untuk
dibuatkan DAM di desanya. Harapan ini mereka sampaikan kepada Kampung Media
Lengge Wawo yang mendatangi beberapa petani saat mereka memantau sawah mereka
untuk persiapan tanam bulan Novomber atau Desember nanti.
Kecamatan Wawo merupakan daerah yang berkultur bukit dan
pegunungan, masyarakat kecamatan Wawo hampir 60 porsen bermata pencarian
dibidang pertanian. Bertani adalah mata pencarian masyarakat di dataran tinggi
ini, namun sayangnya hampir 70 porsen daerah pertanian di kecamatan Wawo adalah
tadah hujan, artinya para petani ini hanya bisa melakukan kegiatan bertani saat
musim hujan saja sekitar bulan November atau Desember hingga bulan Mei atau
Juni. Bulan tersebut adalah musim hujan dan petani menanam padi serta palawija.
Daerah yang tadah hujan meliputi semua desa yang ada
diwilayah kecamatan Wawo, namun beberapa bagian wilayah sebagian seperti di
Desa Maria di So Diwu Wau, Lewi Ruma, Sori Kawae, Dana Kala sebgaian petani
bisa menanam padi tiga kali dalam 1 tahun, karena terdapat sungai dan mata air
yang cukup di sebgian wilayah.
Sedangkan diwilayah lain disebagaian besar desa di kecamatan
Wawo para petani mengandalkan musim hujan untuk bercocok tanam, padahal
sebenarnya Air sungai dibalik bukit wilayah sebelah selatan Timur Desa Maria
Utara, Maria, Raba dan riamau air berlimpah, namun terkendala bukit serta tidak
adanya daerah resapan untuk menampung air seperti DAM.
Sekitar tahun 1980an ada DAM di beberapa Desa yang ada di
kecamatan Wawo, namun akibat ulah
pembalakan liar debit air berkurang dan sebgaian DAM rusak. Akan tetapi kini
sebgaian DAM tersebut kembali mengeluarkan mata air.
Para petani di desa Raba, Kombo, Kambilo, Pesa dan sebagian
besar masyarakat kecamatan Wawo berharap kepada pemerintah untuk segera dibuatkan
DAM diwilayah kecamatan Wawo, agar para petani mampu bercocok tanam 3 kali
dalam setahun. (Efan)
0 komentar:
Posting Komentar