Kampung Media Lengge Wawo, Sekretariat: Jalan Lintas Bima - Sape Km.17 Kompleks Lapangan Umum Desa Maria Utara Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, Telepon: 0374-7000447. Bagi yang ingin mengirim Tulisan Berita atau Artikel hubungi Nomor HP: 081803884629/085338436666

Kamis, 15 Januari 2015

Distriubusi Pupuk Diakui Terlambat

 
KM LENGGE WAWO,- Kehawatiran masyarakat akan keterlambatan pasokan pupuk bersubsidi bagi petani akhirnya terjawab sudah. Banyak masyarakat kecamatan Wawo mengeluhkan kelangkaan pupuk dan terlambatnya pasokan pupuk bagi masyarakat kecamatan Wawo.
  
Puluhan masyarakat Desa Ntori kecamatan Wawo beberapa hari yang lalu terlihat memadati ruas jalan di depan pengecer pupuk bersubsidi desa Ntori. Pantauan kampung media, kerumunan masyarakat yang menunggu kedatangan angkutan pupuk yang di bawa oleh truk ini terjadi dari pukul 15.45 hingga pukul 18.36 menit.

Menurut petugas penyuluh lapangan (PPL) Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K) kecamatan Wawo, Emy Kusrini, SSP menjelaskan saat ditemui di lokasi distribusi pengecer pupuk bersubsidi mengatakan bahwa dikecamatan Wawo jatah pengecer pupuk ada 5 desa yaitu desa Raba, desa Pesa, desa Maria, desa Maria Utara dan desa Ntori, dengan masing-masing pengecer mendapat jatah 170 kg pupuk urea untuk petani di desa setempat.

“Distribusi pupuk bersubsididisetiap pengecer di desa-desa ini sudah berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK), sehingga petani di desa lain tidak bias mengambil pupuk di desa lain, hanya bisa mengambil di desa tempatnya berdomisili,”ujar Emy.

Menurut Emy, Dari Distributor Pupuk Sinar Rezeki, untuk pupuk Urea 1 Kg dijual Rp. 1800 , harga dari pusat 1 Zak Rp. 95 Ribu. Sedangkan NPK 1  kg Rp. 2300 harga dari pusat 1 Zak Rp. 115 Ribu. Para petani bisa langsung membeli ke pengecer di desa setempat.

Petani asal desa Ntori, A.Malik merasa senang dengan telah tersedianya pupuk ini, Malik mengaku bahwa sudah dua minggu berusaha mencari persediaan pupuk untuk kebutuhan padi yang telah ditanamnya.

Malik berharap pemerintah harus segera merespon keluhan petani terkait ketelambatan distribusi pupuk ini, karena dibanding dengan waktu menanam padi sudah berlangsung selama 20 hari yang lalu, seharusnya setelah penanaman padi dan 15 harus selanjutnya adalah memupuk, tapi hal ini terlambat.

Beberapa petani mengaku memang disbanding tahun lalu ketersediaan pupuk untuk kebutuhan para petani baik yang menanam padi maupun jagung terlambat datangnya atau ketersediaanya. Mereka berharap kedepan pemerintah selaku pengambil kebijakan harus segera dengan cepat menyediakan pupuk bersubsidi bagi petani. (Efan)

0 komentar:

Posting Komentar