Pemerintah Kabupaten Bima melalui
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang bekerjasama dengan Pusat Studi
Konflik Agama dan Budaya (Puskab) NTB menggelar Seminar dengan tema pokok Prospek Pembangunan Ekonomi
Daerah Berbasis Komoditi Unggulan dan
Dukungan Sosial Politik Kamis (29/8) di aula Kampus Vokasi Unram Sondosia Bolo.
Kepala Bappeda Kabupaten Bima
Drs. H. Muzakkir M.Sc Senin (26/8) mengatakan, seminar ini diharapkan
bermanfaat sebagai rekomendasi kepada pemerintah daerah bagi pembangunan
berkelanjutan dalam hal pengembangan ekonomi daerah.
"Forum ini juga merupakan
wahana merumuskan peta konsep untuk memajukan komoditi unggulan daerah dan
terbangunnya komunikasi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam
menciptakan kondisi sosial dan politik
demi keterlibatan semua pihak dalam pembangunan". Terangnya.
Dengan demikian jelas Muzakkir,
dari pandangan dan kacamata analisa para ahli dari luar Pemerintah Daerah, yg
diharapkan ada nilai obyektivitas, fair, proporsional dan terbuka.
Dari sisi pandangan orang luar
ini semoga akan kita serap aspirasi murni dinamika yg berkembangan di tengah
masyarakat sebagai bahan masukan perbaikan perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian pembangunan daerah yang kita cintai.
Seminar sehari tersebut
menghadirkan tiga orang akademisi yang yang menjadi narasumber yaitu Dr. Irwan
Husain MP (akademisi Fakultas Ekonomi Universitas Mataram) yang akan memaparkan
materi Anatomi Potensi Wilayah Dalam Pembangunan Ekonomi Daerah yang Berbasis
Unggulan.
Narasumber lainnya yaitu Dr. H.
Darwis M.Si (akademisi Bima) yang akan mengulas Kebijakan Pengelolaan Sumber
Daya Alam dalam Mengoptimalkan Pembangunan Ekonomi Kabupaten Bima dan Dr.
Syarif Ahmad, SE, M.Si juga akademisi dari Bima yang memaparkan materi
Sinergitas Peran Pemerintah, Masyarakat dan Dunia Usaha dalam Pembangunan
Daerah Kabupaten Bima. Terang Muzakkir.
Para anggota DPRD, Kepala
Perangkat daerah, Camat dan Kepala Desa diundang pada seminar ini, demikian halnya
pengurus OKP dan PTS. (Diskominfostik Kab. Bima-KM LENGGE/KIM WAWO)
0 komentar:
Posting Komentar