Pemerintah Kabupaten Bima
bekerjasama dengan program Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK) NTB menggelar
Fasilitasi Penyusunan Rencana Aksi Daerah Bidang Pangan dan Gizi (RAD-PG) yang
melibatkan Perangkat daerah terkait Seperti Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas
Ketahanan Pangan, Dinas Dikbudpora, DP3AP2KB, Dinas Kominfostik Rabu (14/8)
di Gedung PKK Jalan Gatot Subroto Kota Bima dipandu oleh Kabid
Perencanaan Sosial dan Budaya Bappeda Kabupaten Bima Raani Wahyuni, ST, MT,
M.Sc.
Kepala Bappeda dan Litbang Kepala
Bappeda dan Litbang Kabupaten Bima melalui Sekretaris H. Fahrudin, S.Sos, M.Ap
dalam sambutannya saat membuka acara mengatakan bahwa untuk mewujudkan RAD
bidang pangan dan gizi tersebut diperlukan sinergi dari seluruh perangkat
daerah terkait.
“Dengan demikian maka rencana
aksi tersebut tercakup dalam dokumen penganggaran seperti Rencana Kegiatan
Anggaran (RKA). Intinya, isu yang
terkait dengan penanganan stunting, pangan dan gizi bisa diintervensi melalui
program di masing-masing bila sudah dimuat dalam dokumen RKA”. Jelas Fahrudin.
Dikatakan H. Fahrudin, RAD
merupakan acuan yang harus ditindak lanjuti dalam dokumen teknis mulai tahun
anggaran 2020. Hal ini penting mengingat dengan anggaran yang terbatas maka
perlu manajemen program yang sistematis dan optimalisasi kegiatan di
masing-masing perangkat daerah.
Responsive Government KOMPAK NTB M. Wahyudi
memaparkan, Rencana Aksi Pangan dan izi cakupannya lebih luas ketimbang
stunting mencakup lim aspek yaitu Perbaaikan gizi masy, peningkayan
aksesibilitas pangan yang beragam, peningkatan pengawasan mutu dan ekamanan
pangan, peningkatan PHBS, kelambagaan pangan dan gizi.
Senada dengan M. Wahyudi,
District Coordinator KOMPAK Bima Asrullah mengatakan, fasilitasi ini secara
terbatas melibatkan perangkat daerah terkait sesuai tugas pokok dan fungsi
(Tupoksi) OPD yang menangani isu pangan
dan gizi.
“Dengan demikian, forum ini
membahas secara menyeluruh berbagai intervensi program yang dilakukan selama
ini, baik yang dilaksanakan oleh
Perangkat Daerah di Kabupaten maupun di tingkat desamelalui penyajian
narasumber melalui ceramah dan tanya jawab dan eksplorasi kasus”. Ungkapnya.
Dijelaskan Asullah, fasilitasi
selama sehari tersebut mengkaji data dan lokasi rawan pangan dan gizi yang
telah dilaksanakan, memetakan potensi perubahan di wilayah rawan tersebut dan
tercantum dalam dokumen Rencana Aksi Daerah Bidang Pangan dan Gizi (RAD-PG).
“Para peserta menggali dan membahas
secara komprehensif gagasan untuk
mengatasi permasalahan dan membahas solusi melalui kerangka regulasi dan
perbaikan SOP/Mekansime kerja penanganan masalah pangan dan gizi”.
Urainya. (Diskominfostik Kab. Bima-KM
LENGGE/KIM WAWO)
0 komentar:
Posting Komentar