Kampung Media Lengge Wawo, Sekretariat: Jalan Lintas Bima - Sape Km.17 Kompleks Lapangan Umum Desa Maria Utara Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, Telepon: 0374-7000447. Bagi yang ingin mengirim Tulisan Berita atau Artikel hubungi Nomor HP: 081803884629/085338436666

Sabtu, 04 April 2015

Mpa'a Manca Di Pentaskan pada D’ Academy Indosiar


KM LENGGE WAWO,- Kesenian tradisional Propinsi Nusa Tenggara Barat yang berasal dari Bima kembali di pentaskan pada Pada malam Finalis 15 besar Dangdut Academy Indosiar (D’Academy) yang diselenggarakan dan disiarkan oleh TV swasta Nasional Indosiar. Mpa’a Manca dan Buja Kadanda di tampilkan saat finalis dari Bima, Ady Bima tampil membawakan lagu yang kedua.
 
Setelah kesenian tradisional Gendang Beleq (Gendang Besar)yang dimainkan secara berkelompok ditampilkan di D’Academy sebagai sarana promosi Wisata oleh putra-putri NTB di Jakarta, Pada malam Finalis 15 besar grup 3 Kesenian NTB asal dari daeranya Ady yaitu Mpa’a Manca kembali di pentaskan walaupun dengan durasi 15 menit di panggung D’Academy.

Kesenian daerah asal Bima, Mpa’a manca dan Buja Kadanda  merupakan kesenian asli dari Bima yang berasal dari kecamatan Wawo. Memang pada umumnya masyarakat Bima mempunyai permainan kesenian daerah Mpa’a manca, namun Mpa’a Manca dan Buja kadanda sering dimainkan oleh masyarakat Wawo ketika menyambut tamu, hajatan pernikahan, sunatan maupun pentas seni.

Bagi masyarakat Wawo Mpa’a Manca dan Buja Kadanda bukan sekedar permainkan kesenian tradional dan budaya yang dipertahankan, namun Mpa’a Manca dan Buja Kadanda menjadi symbol dan Jiwa bagi masyarakat terutama lelaki di daerah Wawo Bima sebagai lelaki yang bertanggungjawab, rela berkorban demi agama dan bangsa serta kuat dalam segala hal.

Tidak heran Kesenian tradisional asal Asal seperti Mpa’a Mnca, Ntumbu, buja kadanda akan tetap ada bersama kehidupan masyarakt Wawo dimanapu dia berada. Karena Mpa’a Manca, Buja Kadanda dan Ntumbu sudah menyatu dengan Jiwa mereka.

Mpa’a Manca yang tampil pada D’Academy adalah permainan dari Sanggar Wawo di Cingkareng Jakarta Barat, yang mainkan oleh oran-orang Asli Kecamatan Wawo Bima yang telah menetap di Jakarta, Namun kesenian asal daerah mereka ini tetap mereka mainkan dan pertahankan di Jakarta.

Mpa’a manca yang ditampilkan di panggung D’Academy merupakan salahsatu promosi kesenian daerah NTB asal Bima, yang dimainkan oleh 2 orang kesatria di medan perang menggunakan aksesoris kayu atau pedang, diiringi oleh 4 orang perempuan berpakaian Rimpu menyayikan lagu bima arugele, (Lagu khas Bima) dan diiringi oleh gendang, sarone.

Menurut Muhtar Darsono, dihubungi melaui via selular (Handphone) usai tampil di panggung D’Academy mengaku bahwa pakaian adat, gendang, pedang, dan seluruh atribut pakaian daerah untuk kesenian daerah banyak dan tetap ada di rumahnya. Setiap pentas seni di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tiap ada acara Halal Bihalal keluarga besar Wawo se Jabodetabek, atau acara pernikahan keluarga besar Bima di Jakarta dan sekitarnya.

“Untuk tampil di D’Academy Indosiar ini kami telah berlatih selama seminggu, bahkan pemukul gendang, bapak Sulaiman Hemon dan peniup Serone (alat tiup asal Bima) A. Halik, meruapkan pemain kesenian tradional yang senior sudah sesepu namun tetap semangat tampil di D’Academy untuk kontribusi mendukung Ady Bima menjadi jawara D’Academy tahun 2015,” ujar Muhtar.

Muhtar juga menambahkan bahwa, lokasi Studio Indosiar yang dekat dengan tempat tinggal kita di Perumahan Klingkit Raya Cengkareng Jakarta Barat membuat kami selalu datang dan menontong D’Acdemy untuk mendukung Ady di studio langsung.

Dengan Tampilnya Sanggar Wawo memainkan kesenian tradisional Mpa’a Manca akan menarik minat masyarakat mengunjungi Bima NTB karena kaya akan kesenian tradisonal, potensi wisata, pakaian tradisioanal dan kuliner Tradiosional. (Efan)

0 komentar:

Posting Komentar